Guru SD Negeri 1 Kota Ternate Mogok Mengajar, Kepala Sekolah Di Nonaktifkan

Spanduk protes dan kecaman saat aksi mogok mengajar yang dilakukan guru SD Negeri 1 Kota Ternate, Rabu (23/10/2024)

TERNATE, OM – Guru SD Negeri 1 Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara terlihat tidak melakukan aktifitas mengajar di lingkungan Sekolah. Sejak pagi hari, Rabu (23/10/2024) tidak ada satupun guru maupun karyawan masuk kerja menjalankan aktifitas seperti biasanya. Tidak ada apel pagi atau arahan rutin yang dilakukan. Ruang kelas terlihat terkunci, dampak tidak masuknya guru ini berakibat peserta didik tidak dapat mengikuti proses belajar.

Sejak pukul 07.00 WIT orang tua sudah terlihat kebingungan akibat tidak adanya guru. Akibatnya sebagian anak yang tadinya diantar orang tua, memilih kembali pulang ke rumah. Mogok mengajar yang dilakukan guru SD Negeri 1 Kota Ternate merupakan bagian dari protes atas kepemimpinan Usman selaku Kepala Sekolah.

Didepan gedung Sekolah terlihat spanduk protes dan kecaman kepada Kepala Sekolah, kejadian ini mengundang perhatian warga sekitar, tak berapa lama Satuan Polisi Pamong Praja Kota Ternate dan Kepolisian mendatangi gedung sekolah untuk berjaga-jaga.

Dinas Pendidikan Kota Ternate turun tangan untuk menyelesaikan akar permasalahan antara guru dan pimpinan sekolah. Pertemuan dilakukan di Kantor Dinas Pendidikan yang difasilitasi Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate dengan menghadirkan Usman selaku Kepala SD Negeri 1 Kota Ternate dan seluruh guru yang melakukan aksi mogok. Pertemuan berlangsung beberapa jam dan jalan keluarpun diambil dengan menonaktifkan Usman selaku Kepala Sekolah.

Helce Mahmud salah satu guru yang mengikuti pertemuan mengatakan, mogok mengajar yang dilakukan merupakan akumulasi dari kekecewan keluarga besar SD Negeri 1 Kota Ternate kepada Kepala Sekolah. Mogok mengajar terpaksa dilakukan karena tidak ada perubahan yang terjadi selama Usman memimpin. Tuntutan dlama aksi ini adlaah meminta dikembalikannya kualitas SD Negeri 1 Kota Ternate seperti sedia kala sebagai sekolah unggulan dengan banyak prestasi.

“Tujuan kita hanya ingin menginginkan SD 1 kembali ke marwahnya, karena sejak Kepala Sekolah masuk ke sekolah kami, sekolah kami SD 1 menjadi menurun semuanya, kita punya mutu pendidikan dan semua kebutuhan kita tidak menjadi perhatian Kepala Sekolah, yang berperan selama ini hanya guru dan orang tua murid, jadi itu yang kita tuntut kembalikan marwah SD 1 saja ” terang Helce.

Pengajar yang sudah lama di SD 1 Kota Ternate ini juga menyebutkan tranparansi anggaran sekolah juga merupakan salah satu alasan menjadikan para guru sudah tidak bisa menahan diri sehingga aksi mogok menjadi alternatif terakhir yang dilakukan.

“Yang diketahui SD 1 itu punya dananya besar tapi kenapa tidak bisa memfasilitasi semua yang dibutuhkan sekolah, fasilitas yang tidak dipenuhi banyak, seperti ATK setiap diminta alasannya dana kosong, terakhir saatada beberapa kelas yang melakukan UTS kemarin membutuhkan kertas karena kertas yang diminta tidak ada terpaksa dibeli sendiri oleh guru honor pakai uang sendiri, ada juga terpaksa meminta bantuan orang tua, tidak ada tranparansi dengan dana BOS diapakan dan buat apa karena tidak ada pelaksanananya yang dibuat di sekolah” Jelas Helce

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate Muchlis Djumadil kepada media ini mengatakan, sudah ada jalan keluar untuk menyelesaikan persoalan mogok mengajar ini. Jalan keluarnya adalah menonaktifkan sementara Kepala SD Negeri 1 Kota Ternate sambil dilakukannya pemeriksaan ekpada yang bersangkutan.

“Dinas Pendidikan akan mengusulkan ke BKD untuk beliau Kepala Sekolah dinonaktifkan dulu supaya kita bisa memproses hal demo tersebut, yang kedua mengenai proses belajar kami meminta kepada guru untuk proses belajar tetap berjalan besok, selanjutnya mengenai hal pemeriksaan nanti akan dilakukan secepatnya, akan dilakukan secara internal dan akan dilanjutkan ke BKD untuk diputuskan sesuai dengan aturan kepegawaian” kata Kepala Dinas

Untuk mengisi kekosongan Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan Kota Ternate akan melakukan yang terbaik yaitu mengusulkan untuk mengisi kekosongan di SD Negeri 1 Kota Ternate dengan orang dari luar Sekolah.

“Setelah kami menonaktifkan akan ada kekosongan, kami menyarankan yang harus mengisi kekosongan Kepala Sekolah tersebut diluar dari sekolah, entah itu berasal dari pengawas atau guru, kami sampaikan ke BKD dan nanti BKD yang akan memproseskannya” tambah Kepala Dinas

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Ternate Salmin Marsaoly, yang dijumpai hallomalut.com menyayangkan aksi mogok mengajar yang dilakukan para guru. Aksi yang dilakukan para guru ini terkait ketidakpercayaan kepada Pimpinan Sekolah

“Pertama yag terjadi adalah krisis kepercayaan yang menyebabkan aksi, kita menyesalkan aksi terjadi kalau memang ada tuntutan pergantian Kepala Sekolah tidak perlu dengan aksi semacam ini” Kata Salmin.

Kepala BPKSDM ini juga menegaskan pihaknya sudah mengambil keputusan sesuai dengan aturan kepegawaian termasuk menonaktifkan yang bersangkutan sambil melakukan pemeriksaan terkait materi tututan yang disampaikan.

“Kita menonaktifkan yang bersangkutan sambil dilakukan pemeriksaan berupa tuntutan karena diindikasikan dugaan kuat bahwa mekanisma pengelolaan anggaran diinternal Sekolah itu bermasalah” Ucap Salmin

BKPSDM Kota Ternate sendiri mengharapkan segala permasalahan yang terjadi disekolah harus diselesaikan ditingkat internal terlebih dahulu tanpa ada aksi yang akhirnya merugikan peserta didik maupun orang tua. (HM19)