Wagub Malut Terima Kunjungan Dirut Bulog Bahas Persoalan Beras di Maluku Utara

Tatap muka dan diskusi antara Wakil Gubernur Malut Sarbin Sehe dengan Dirut Bulog Letjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani di Ternate, Senin (06/10/2025)

TERNATE, OM – Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, menerima kunjungan Direktur Utama Perum Bulog Letjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani di Kediaman Wakil Gubernur (eks Crisant), Senin (06/10/2025).

Kedatangan Dirut Bulog bersama Kadiv Manmut Sopran Kenedi, Kepala Perum Bulog Wilayah Maluku–Malut Rudi Senawir Tahir, dan Kepala Cabang Bulog Ternate Jefry Tanasy ini bertujuan menindaklanjuti persoalan beras di Maluku Utara yang sempat menjadi sorotan Komisi IV DPR RI saat kunjungan kerja bulan September lalu.

Dalam keterangannya kepada media, Ahmad Rizal Ramdhani menjelaskan, kunjungan ini merupakan langkah konkret Bulog untuk menyelesaikan temuan terkait kualitas beras.
“Sesuai SOP Bulog dan juknis dari Bappenas, setiap beras yang mengalami penurunan kualitas akan diperiksa dan diuji di laboratorium. Dari hasil uji itulah akan diketahui mana yang masih layak konsumsi dan mana yang tidak,” jelasnya.

Ia menambahkan, beras yang masih layak akan diolah kembali agar dapat dikonsumsi masyarakat. Sementara beras yang tidak layak akan dilelang oleh Bappenas untuk dijadikan pakan ternak.
“Dengan begitu, tidak ada kerugian negara. Semuanya tetap bisa dimanfaatkan, baik untuk masyarakat maupun untuk pakan,” ujarnya.

Dirut Bulog juga mengungkapkan bahwa saat ini peralatan pengolahan ulang belum tersedia di Maluku Utara. Karena itu, proses pengolahan sementara akan dilakukan di Makassar.
Selain itu, ia juga meminta dukungan dari pemerintah daerah untuk menyediakan lahan pembangunan gudang sentra produksi Bulog di enam kabupaten, yakni Kepulauan Sula, Taliabu, Halmahera Selatan, Halmahera Timur, Morotai, dan Halmahera Tengah.

Sementara itu, Wakil Gubernur Maluku Utara Sarbin Sehe mengapresiasi langkah cepat Bulog dalam menindaklanjuti temuan DPR RI tersebut. Ia menegaskan bahwa Pemprov Malut juga tengah berupaya memaksimalkan lahan sawah yang belum produktif untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah.
“Mulai 2026 kami akan dorong secara maksimal, termasuk memberi motivasi kepada petani muda agar ikut berproduksi,” kata Sarbin. (HM19)