Tolak Politik Uang, BAWASLU Maluku Utara Gelar Malam “Harmoni Tanpa Politik Uang” Bersama Pasangan Calon Gubernur Maluku Utara

TERNATE, OM – Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) Provinsi Maluku Utara gelar malam “Harmoni Tanpa Politik Uang” Pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara Tahun 2024. Kegiatan berlangsung di Royal Resto & Convention Hall, Senin (30/09/2024).

Kegiatan dihadiri Ketua Bawaslu Maluku Utara bersama anggota, Para Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, para Komisioner KPU, Kapolda Maluku Utara, Danrem 152/Baabullah, Kepala Badan Intelejen Daerah Maluku Utara, Sejumlah perwakilan elemen masyarakat serta organisasi Pers seperti PWI, IJTI, AJI dan AMSI.

Koordinator Div Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu Maluku Utara, Rusly Saraha dalam sambutannya dihadapan peserta mengatakan waktu dalam pilkada serentak ini adalah 60 hari,  untuk itu parapasangan calon agar bisa memanfaatkan waktu kampanye tersebut guna melakukan pendidikan politik yang mencerahkan publik agar pemilikan kepala daerah bisa terlaksana secara jujur, adil dan bermartabat.

Rusli Saraha juga mengingatkan kepada ASN, TNI POLRI untuk bersikap netral dalam Pilkada, sehingga pesta demokrasi, harmoninya terjaga sesuai dengan falsafah leluhur yang sudah sejak lama selalu mempraktekkan gaya politik yang harmoni di Jazirah Al Mulk ini.

Sementara itu sambutan tertulis Pj. Gubernur Maluku Utara yang diwakili Pejabat Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara Abubakar Abdullah mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Maluku Utara berpesan kepada penyelenggara dan jajaran Bawaslu, Komisioner KPU agar bisa menuntaskan pekerjaan Pilkada 2024 ini dengan baik. Pihaknya juga mengingatkan bahwa dalam pilkada serentak ada ancaman serius yaitu praktek politik uang untuk membeli suara, untuk itu pelanggaran hukum harus ditindak tegas dan harus menjalabi proses hukum serta hukuman berat harus diberikan sebagai bentuk  efek jera agar proses kepastian hukum dapat berjalan.

Dalam kegiatan ini juga diberikan waktu kepada masing-masing Pasangan Calon Gubernur yang hadir untuk memberikan pendapat dna pokok pikirannya terkait dengan politik uang. Dari ketiga PAsangan Calon yang hadir semua sepakat bahwa politik uang memang harus diperangi bersama termasuk kepada penyelenggara negara harus bisa menjelaskan kepada masyarakat bahwa politik uang bukanlah budaya dari bangsa Indonesia. Kegiatan juga diwarnai dengan pemberian plakat Tolak Politik Uang dari Bawaslu Maluku Utara kepada Pasangan Calon yang hadir, diantaranya Benny Laos, Basri Salama. (HM55)