TERNATE, OM – Kepala Dinas Ligkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, Muhammad Syafei luncurkan program “Gerakan Si Lisa” atau Strategi Pengelolaan Sampah Untuk Peningkatan Ekonomi Di Kota Ternate. Gerakan Si Lisa merupakan produk Project Perubahan Diklat Kepemimpinan yang diikuti Muhammad Syafei.
Setelah menjalani berbagai langkah persiapan, Gerakan Si Lisa secara resmi diperkenalkan dalam acara Launching yang dilakukan Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman, Minggu (22/09/2024). Kegiatan launching dipusatkan di halaman utama Kantor DLH Kota Ternate yang diikuti Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Kota Ternate, Perbankkan, Swasta, Komunitas, dan Media.
Kepala DLH Kota Ternate, Muhammad Syafei dalam laporannya menyebutkan, Gerakan Si Lisa merupakan upaya yang digagas dan dilakukan pihaknya untuk menekan tingginya volume sampah di Kota Ternate,
“Kita harus melakukan upaya pengurangan sampah dan Gerakan Si Lisa ini masuk untuk lebih fokus bagaimanan kita memperhatikan upaya pengurangan sampah” ucap Syafei
Syafei juga menjelaskan berdasarkan data informasi pengelolaan sampah nasional, sampah organik mendominasi produksi sampah dengan pesentase mencapai 40 – 43 persen per hari sementara volume sampah yang tertampung di TPA Kota Ternate adalah 110 – 120 ton per hari. Dengan keterbatasan lahan dan peralatan penanganan sampah maka keterlibatan semua pihak sangat dibutuhkan untuk mengurangi produksi sampah mulai dari tingkat rumah tangga.
Melalui “Gerakan Si Lisa” sampah yang diproduksi masyarakat saat ini coba diedukasi untuk dilakukan beberapa perlakukan dengan memanfaatkan sampah menjadi beberapa produk olahan yang bernilai ekonomis.
Produk tersebut sudah dilakukan DLH dengan melakukan sosialisasi dan edukasi pada tingkat komunitas termasuk di Kelurahan. Sampah yang dihasilkan masyarakat bisa dibuat menjadi produk turunan yaitu memanfaatkan sisa sampah basah seperti makanan menjadi pupuk kompos, botol dan kemasan plastik bisa dimanfaatkan untuk tas dan hiasan, serta beberapa produk menarik lainnya.
Syafei pun menegaskan bahwa penanganan sampah tidak bisa dilakukan pemerintah atau DLH sendiri tapi butuh dukungan semua pihak termasuk masyarakat olehnya itu dalam kegiatan Launching Gerakan Si Lisa, beberapa komunitas dan kelurahan yang berkontribusi juga hadir memperkenalkan langkah proaktif yang sudah dijalankan untuk mengurangi sampah
“Untuk pengelolaan sampah tidak bisa pemerintah sendiri, apalagi DLH sendiri tidak mungkin dilakukan pengelolaan sampah dengan baik, butuh kerjasam butuh dukungan semua pihak, hari ini kita bisa lihat sama-sama hadir bersama kita masyarakat di tiga kelurahan, yaitu kelurahan Kayu Merah, kelurahan Maliaro dan kelurahan Salero yang menjadi Pilot Project bagaimana keterlibatan stake holder terutama masyarakat sebagai produsen sampah terbesar untuk mengurangi sampah” jelas Syafei mengapresiasi dasa wisma dan masyarakat dalam hal menangani sampahnya.
Walikota Ternate M. Tauhid Soleman dalam sambutannya mengingatkan bahwa ada persoalan besar yang akan dihadapi sebagai langkah ikhtiar dalam penanganan sampah. Walikota bilang jika untuk mengelolah sampah dari tempat sampah ke TPA itu hanya memindahkan masalah sampah tapi bukan menyelesaikan masalahnya, maka dari itu harus ada upaya jihad bersama dalam hal menangani sampah.
Gerakan Si Lisa merupakan upaya bagaimana mewujudkan “Ternate Zero Waste” untuk itu peran serta masyarakat agar berpartisiapsi menangani sampah sangat diperlukan.
“Ini adalah langkah alternatif kita untuk pengurangan sampah, mudah-mudahan beberapa hal yang sudah dilakukan ini bisa menjadi kebijakan kita kedepan apalagi terkait visi misi pemerintah adalah masalah sampah dan air bersih” kata Walikota.
Launching Gerakan Si Lisa dilakukan dengan ditandai pemukulan galon air oleh Walikota. Walikota Ternatep juga menandatangani prasasti sebagai tanda persemian taman DLH yang dibuat dari aneka sampah daur ulang.
Kegiatanpun dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen dukungan dan kunjungan di beberapa stand yang memaperkan aneka produk olahan sampah menjadi barang yang bermanfaat. (HM19)